(POLLING!!!!) Drama mana dibawah ini yang paling kalian inginkan untuk ditayangkan di Indonesia? XD
You are the..... visitor
Kamis, 16 September 2010
Yap... akhirnya kita sampai di episode dua (lihat fotonya, lucu ya? *aku pamer ceritanya* ahahahaha)
Kita mulai saja ya,, episode sebelumnya adalah tentang Baek Hyun yang melawan pengacara Seuk Ho. Baek Hyun yang wataknya emang keras kepala bersikeras menolak adanya kelas istimewa yang diusulkan pengacara Seuk Ho karena Baek Hyun merasa itu cuma omong kosong dan sampah!
Tapi pengacara Seuk Ho nggak kehabisan akal, dia --masih dengan wibawanya-- terus mendesak semua murid. Dia bilang "Kalian semua yang bodoh karena mau-maunya diperintah oleh peraturan. Kalau kalian ingin mengubah hidup kalian, tidak seperti ini saja. Hanya satu cara yang mungkin, kesempatan ada di depan kalian. Yaitu belajar! Masuklah ke kelas istimewa!"
Baek Hyun terbakar emosi. Yah, dia nggak hanya keras kepala sih, dia juga gampang marah dan punya gengsi yang tinggi. Jadi, apa yang dia katakan berikutnya bener-bener membuat pengacara Seuk Ho bungkam. Dengan wajah berapi-api, dia sedikit berteriak, "Kalau kau tidak mengerti sama sekali dengan kami, keluar sekarang juga! Karena kami tidak cukup bodoh untuk kau peralat seperti ini!" dan....
"Prang!!!!" Baek Hyun melempar bola basket sampe membuat jendela Aula pecah. Seluruh anak yang awalnya tercengang berbalik mengelu-elukan Baek Hyun dan menyebut Baek Hyun penyelamat karena berhasil mempermalukan pengacara Seuk Ho yang ngotot dengan semua omongan sampah nya.
Baek Hyun, Hyunjung, Pulip, Bong Gu dan Chan Doo akhirnya keluar dari aula dengan seluruh elu-eluan para murid kelas tiga.
Hahahaha... megah abis dah pokoknya. Apalagi soundtracknya mendukung banget. Sudah kubilang, kalo kalian lihat drama ini, kalian pasti tercengang-cengang karena larut banget dengan alur cerita.
Bisa dipastikan, seluruh guru-guru tidak percaya dan terbengong-bengong dengan apa yang terjadi. Oh ya di sinopsis episode satu ada kesalahan sedikit. Ternyata Grup Wang Bong itu mau mengambil alih sekolah, bukan mau meruntuhkannya. Justru, pengacara Seuk Ho berupaya menyelamatkan sekolah dengan membuat grup Wang Bong mengambil alih SMA Byung Moon. Karena kalau tidak, SMA Byung Moon tidak punya kemampuan cukup untuk bertahan. Itu artinya, SMA Byun Moon harus diruntuhkan. Ah, kayaknya gitu deh. Entah aku yang salah tafsir atau bagaimana.
Dan aku harus mengangkat satu jempolku karena perjuangan pemgacara Seuk Ho untuk itu keras banget.... jempol dah untuk dia! Walaupun hampir seluruh sekolah menentang rencananya itu, walaupun dia sudah dipermalukan oleh murid, tapi dia tetep semangat empat lima buat membentuk sebuah kelas yang terdiri dari 5 murid itu.
Pihak sekolah, walaupun sedikit enggan memberikan pengacara Seuk Ho kelas-kelas paling atas untuk dijadikan kelas istimewa. Dan tebak, kelas itu kotor buanget!! Kayaknya pihak sekolah sengaja ngerjain si pengacara deh. Untung aja, guru Han Soo Jung, yang secara terpaksa, ada untuk membantu pengacara Seuk Ho. Sceene ini juga lucu, awalnya guru Han Soo Jung cuma ditugasin buat nemenin ke atas.
Melihat kelas kotor dan pengacara Seuk Ho bekerja sendirian, awalnya juga dia nggak peduli. Dia cuma dadah-dadah sambil bilang "Aku ada pekerjaan lain, kerjakan sendiri ya..." lucunya, sampe pertengahan tangga, dia nggak tega sendiri. Dia malah ngambil kain pel sama sapu buat ngebantuin pengacara. Huahahahaha.....
Akhirnya, mereka berdua bekerja membesihkan kelas yang super duper amat sangat kotor sekali. Banyak sarang laba-laba, gelap, nuansanya item. Pokoknya nggak banget! Yah... beuntung mereka berdua berhasil kerja sama walaupun guru Han Soo Jung kesel banget dan pengacara Seuk Ho cuek sama sekali.
Aku rasa mereka serasi, soalnya kalo ketemu bawaannya pingin bertengkar melulu. Seperti waktu itu, ditengah-tengah bersih-bersih, mereka malah bertengkar. Jadi deh guru Han Soo Jung gondok terus ninggalin pengacara Seuk Ho yang bengong karena mulai saat itu dia harus ngeberesin sendiri. Padahal guru Han sudah berbaik hati mau ngebantuin. Sukurin lu!!!
Terus cerita beralih ke kelas, waktu pelajaran bahasa korea yang super membosankan berlangsung. Semua murid bosen banget, tapi tiba-tiba, Baek Hyun berdiri. Ternyata barusan dia menerima sms kalo dia dipanggil buat kerja. Otomatis dia harus bolos sekolah, huft, kasian Baek Hyun. Padahal aslinya dia itu pinter.
Hyunjung sempet menahan Baek Hyun karena kuatir tapi Baek Hyun nggak peduli. Dia malah berbohong ke guru Han yang dia temui di koridor --bersama pengacara Seuk Ho dibelakangnya, nggak tau mereka habis ngapain. Baikan lagi mungkin, hahahaha--kalo neneknya lagi sakit.
Guru Han yang polos tentu aja percaya, sampe pengacara Seuk Ho kesel sendiri kenapa guru Han semudah itu percaya sama Baek Hyun. Hampir mereka mau bertengkar lagi tapi akhirnya pengacara Seuk Ho ngambil inisiatif, dia ngajak guru Han nanya si Chan Doo. Chan Doo yang nggak tau apa-apa langsung bilang kalo Baek Hyun biasanya pergi kerja. Ah! Geblek nya si Chan Doo!!! Tapi dia juga nggak bisa disalahkan sih!
Tapi akhirnya, Baek Hyun ketahuan kan... ck ck
Awalnya guru Han takut kalo pengacara Seuk Ho bakal ngelakuin macm-macem buat ngehukum Baek Hyun. Tapi pengacara malah dengan asyiknya promosi sana-sini tentang kelas istimewanya. Masang pengumuman di dinding lah, terus mengelilingi kelas-kelas lah. Saat mengelilingi kelas-kelas itu dia ketemu sma Oh Bong Gun yang lagi dikerjain sama murid-murid nakal tapi dia diam aja.
Pengacara Seuk Ho nggak menyia-nyiakan kesempatan, dia mempengaruhi Bong Gun supaya masuk ke kelas istimewa. Yang aku suka itu, setiap perkataan pengacara Seuk Ho bener2 mengandung motivasi. Aku sampe tercengang dan berkata WAH setiap pengacara Seuk ho ngomong. Kalo kalian pingin tau, langsung gondol kasetnya dan lihat aja. Dijamin nggak nyesel.
Hahaha... nggak hanya sampai disitu, Pulip yang datang menolong Bong Gun pun diceramahi sama pengacara Seuk Ho. Tentu aja sama kata-katanya yang keren abis itu. Dan yang paling mengejutkan adalah... eng ing eng....
Baek Hyun yang sedang kerja mendapat telepon kejutan dari neneknya. Neneknya bicara dengan terharu, "Baek Hyun, kudengar kau sudah bekrja keras dalam studimu. Cucuku yang hebat. Gurumu datang padaku dan bilang kau layak untuk masuk ke kelas khusus. Kelas istimewa. Ah, aku tahu kau memang pintar,"
Jdang!!!! Baek Hyun langsung terbakar emosi. Kerjaan siapa lagi itu kalo bukan si pengacara Seuk Ho? Membuat dirinya tidak punya pilihan! Hahaha... aku ketawa keras! Soalnya pengacara Seuk Ho itu licik dan cerdik banget. Ada aja kerjaannya, ck ck. Baek Hyun marah besar... buesar banget pokoknya.
Tapi Baek Hyun salah, dia nggak tahu kejadian setelahnya. Nenek Baek Hyun berbincang-bincang sama pengacara Seuk Ho dan bilang kalo mereka --Baek Hyun dan neneknya-- akan segera pindah mencari tempat yang lebih murah karena rumahnya akn segera dilelang. Pengacara Seuk Ho yang mendengar nenek Baek Hyun menghawatirkan pelajaran Baek Hyun diam-diam menyusun rencana baru dikepalanya. Rencana yang membuat aku pada akhirnya bilang, "Gila, Seuk Ho nekat banget!"
Apa sih rencana itu? Ah, aku nggak mau bocorin dulu. Pokoknya, untuk mempersiapkan segalanya, pengacara Seuk Ho sampe rela begadang semalaman di depan komputernya.
Terus, sceene beralih ke restoran Oh Bong Gun (bocah yang gendut itu lho) dia bersama keluarganya sibuk dan tiba-tiba kedatangan tamu. Tamu itu juga merupakan keluarga yang harmonis, dan punya anak cowok yang puinter banget. Ceritanya, si orang tua tuh pamer kalo anaknya pinter lah, apalah. Sampe Bong Gun tuh sedih karena dia nggak bisa membanggakan orang tuanya sampai seperti itu.
Tapi, ayah ibu Bong Gun nggak sedih. Mereka malah bilang kalo Bong Gun nggak perlu pintar dan nggak perlu mendapat pendidikan sampe tinggi karena Bong Gun akan mewarisi seluruh restoran kecil-kecilan milik mereka. Haissss.... aku tahu perasaan Bong Gun. Wajahnya berubah jadi sedih. Tentu aja karena dia suka belajar. Dia kepingin membanggakan orang tua dengan belajar, malah, tapi orang tuanya sama sekali nggak peduli. Walaupun mereka memanjakan Bong Gun. Tapi mereka nggak tahu apa yang Bong Gun inginkan :(
Sedangkang Hong Chan Doo, cowok hobi breakdance, tetap melewatkan malam-malamnya dengan latihan dance di kamarnya. Waktu dia mau minum gara-gara kelelahan, eh, minumnya habis. Sial! Dia akhirnya turun bermaksud mau ngambil minuman. Tapi, di ruang tamu, ada teman Ayahnya. Kasusnya sama kayak Oh Bong Gun. Teman ayahnya juga sedang membanggakan anak mereka.
Bedanya, nggak seperti ayah Bong Gun yang ikut bangga pada anak mereka, Ayah Chan Doo malah malu karena anaknya sekolah di SMA Byung Moon. Waktu ngelihat Chan Doo di tangga dia jadi panik dan ngasih isyarat kalo Chan Doo jangan muncul dihadapan teman-teman ayahnya.
:'( Ya ampun, entah gimana perasaan Chan Doo waktu itu. Kalo aku jadi Chan Doo, aku udah hancur. Ck,
Bagaimana dengan kisah Hyunjung yang seantiasa *halah* mengejar Baek Hyun? Dia juga kasihan, rasa sukanya sama Baek Hyun besar banget. Dia selalu manggil Baek Hyun "Soba" ah aku nggak tahu tulisannya tapi cara bunyinya gitu,, artinya suamiku. Wkwkwk... tapi waktu diatelepon Baek Hyun selalu nggak diangkat. Anehnya, waktu Pulip yang nelepon malah diangkat. Kasian...
Malam itu semuanya pada kasian, Baek Hyun yang masuk perangkap pengacara Seuk Ho, Bong Gun yang sedih karena orang tuanya tidak tahu apa yang dia inginkan, Chan Doo yang nelangsa karena dia mempermalukan orang tuanya sendiri, belum lagi Hyungjung yang dicuekin sama Baek Hyun.
Siapa lagi yang kira-kira kasihan? Masih ada Pulip yang nggak kalah kasihannya. Begitu dia pulang ke rumah, dia mendapati rumahnya acak-acakan dan ibunya duduk seperti orang gila sambil menenggak bir banyak-banyak. Pulip langsung tahu apa yang terjadi karena kejadian ini begitu sering. Istri dari pacara Ibunya pasti kesini dan mengacak-acak semuanya.
Pulip nggak bisa nahan air matanya, hatiku juga rasanya bergetar gimana gitu. Pulip kesel! Kenapa Ibunya terlalu mencintai cowok muda yang sudah punya istri? Pulip marah banget. Marah sama keadaan. Marah karena Ibunya selalu mau disakiti dan selalu memaafkan. Betapa menyedihkan hidupnya.
Tebak, apa yang dilakukan pengacara Seuk Ho? Dia seperti setan. Pertama, dia tiba-tiba muncul di depan Pulip yang menenangkan diri diluar. Berbincang-bincang dengan Pulip tentang hidupnya, tentang apakah dia mau hidup seperti itu terus tanpa perubahan.
Dan yang kedua, dia juga tiba-tiba muncul di depan Baek Hyun yang sedang berjalan ke rumahnya. Baek Hyun sudah terlalu marah untuk sekedar melihat wajah Seuk Ho, dia dengan kasar bilang kalo dia sudah berhenti dari sekolah dan hanya akan bekerja. Jadi sebaiknya pengacara Seuk Ho berhenti untuk mendesaknya agar masuk ke kelas 'memuakkan' istimewa itu.
Tapi apa yang dikatakan Seuk Ho? Inilah rencana barunya, yang disusun semalaman di depan komputer waktu itu. Dia menjelajah internet dan mengusahakan rumah Baek Hyun. Tentu saja karena dia pengacara dia tahu banyak tentang kepemilikan rumah. Jika Baek Hyun sedikit membuang keras kepalanya, pengacara Seuk Ho bisa membantu Baek Hyun mengembalikan kepemilikan rumah lewat suatu deposito *aku gak gitu ngerti tapi itulah katanya pengacara Seuk Ho*
Freeze! Baek Hyun membeku. Dia nggak nyangka ada yang namanya begituan. Tapi yang namanya Baek Hyun, dia punya harga diri terlalu tinggi untuk menerima bantuan seseorang. Tapi pengacara Seuk Ho dengan santainya bilang bahwa harga yang harus dibayar Baek Hyun hanya dengan mencoba memperbaiki masa depan, masuk ke kelas istimewa! Jreng-jreng!! Apa Baek Hyun masih keras kepala?
Sayangnya iya, dia berlalu sambil menolak semua bantuan itu. Haiss.... dia emang geblek! Cowok dengan harga diri terlalu tinggi! Terlalu keras kepala! Dia lebih memilih pindah dan mencari rumah yang nggak jelas ada atau tidak. Bisa aja kan dia tinggal di kolong jembatan?
Seuk Ho gagal, padahal batas waktu perjanjian semakin menipis. Jika Seuk Ho nggak berhasil mengumpulkan 5 murid di kelas istimewa dalam waktu yang ditentukan, dia harus segera angkat kaki dan semua pengorbanannya akan sia-sia. Padahal Seuk Ho sudah berkorban terlalu banya, termasuk menjual deposito kantornya hanya untuk membantu Baek Hyun.
Sementara itu, dirumah masing-masing, Pulip dan Baek Hyun berpikir ulang. Mereka sama-sama merenungi tawaran pengacara Seuk Ho.
Besok paginya, waktu Baek Hyun selesai mandi, dia mendapati sarapan sudah buanyak banget. Semua itu masakan neneknya. Neneknya yang pergi kerja berpesan sama dia "Baek Hyun, makan yang banyak ya. Supaya belajarmu tidak terganggu,"
Nggak itu aja, neneknya juga sudah nyiapin makan siang buat nanti dia di sekolah. Baek Hyun hanya diam saja, hatinya kayak ditusuk-tusuk gitu. Padahal, dia sudah memutuskan untuk berhenti bersekolah mulai saat ini. Dasar!!!!! Dia geblek! Geblek! Geblek! Harusnya dia mikirin gimana coba perasaan neneknya kalo tahu Baek Hyun memilih kerja dibandig sekolah? Padahal neneknya sudah segitu repot buat ngebikinin Baek Hyun makanan. Neneknya sudah terlanjur berharap banyak kalo Baek Hyun bakal masuk kelas istimewa. Cucu durahaka itu mah! Kesel banget aku!
Sementara di SMA Byung Moon, di ruang guru. Para guru sedang melakukan penghitungan kasar mengenai murid yang kira-kira berminat untuk ke kelas istimewa. Hari itu, nggak ada satu muridpun yang berminat. Padahal kurang sehari lagi batas waktu yang ditentukan berakhir.
Pengacara Seuk Ho nggak gentar, dia malah mengecat dinding kelas istimewa. Seakan-akan dia yakin kalo kelas istimewa bakal benar-benar ada dan terisi oleh 5 murid. Guru Han Soo Jung sampe geleng-geleng, gimana kalo nggak ada satu murid pun yang datang? Semuanya akan sia-sia kan? Kenapa si pengacara itu nggak mengecat dinding setelah kelas istimewa sudah pasti diadakan?
Tahu jawabannya pengacara Seuk Ho?
"Kau mau bertaruh denganku? Kalau kau kalah, kau harus menjadi asisten guru privat di kelas istimewa. Dengan kata lain, asistenku!"
Guru Han Soo Jung jadi terbakar emosi, walaupun awalnya dia nggak mau. Dia ayo-ayo aja pada akhirnya. Padahal, waktu itu nggak ada satu muridpun yang berminat.
Seperti yang kalian ketahui. Pulip masih bingung dengan keputusannya. Sedangkan Baek Hyun? Dia kan sudah berhenti sekolah. Sekarang dia kerja di sebuah bengkel dengan bayaran yang cukup lumayan. Dia bekerja dengan keras dan nyuekin semua panggilan telepon di hapenya.
Tapi Chan Doo, dia sedang duduk-duduk di bangku taman, memikirkan tentang kelas istimewa itu sambil membuang kaleng kosong kebelakang.
"Aw!" tiba-tiba terdengar suara. Ternyata si Bong Gun kena lemparan kaleng kosongnya si Chan Doo. Hahahaha.... udah wajahnya bulet, terus merengut gitu, lucu banget wajahnya. Pada akhrinya, karena kejadian itu mereka merenung sama-sama. Bong Gun juga sedang memikirkan tentang kelas istimewa itu.
Mereka, sama-sama ingin membanggakan orang tuanya. Kita juga tahu kan kalo Ayah Chan Doo malu punya anak kayk Chan Doo yang sekolah di SMA Byung Moon. Padahal Ayah Chan Doo itu kaya banget.
Semua kebimbangan para murid, Pulip, Chan Doo, Bong Gun, serta Baek Hyun masih terus berlangsung. Sekarang, Baek Hyun semakin merasa bersalah pada neneknya. Di makan siangnya, dia menemukan surat neneknya. Surat yang ditulis dengan tulus dan sudah payah hanya untuk menyemangati Baek Hyun buat belajar. Padahal sekarang dia udah memutuskan buat berhenti sekolah :'(
Dia ingat semua masa lalunya, dulu dia anak yang pintar. Kelas 2 SD dia membuat neneknya bangga, dia rajin belajar. Tapi sekarang? Dia hanya menjadi pemuda badung putus sekolah dan hanya bekerja di sebuah bengkel serta pengantar makanan. Betapa ironis. Di sebuah bangk di tepi danau di dekat bengkelnya, Baek Hyun menangis. Aku ikut nangis.
Nggak! Bukan aku terlalu cengeng! Tapi suasananya emang menyedihkan banget. Surat dari nenek Baek Hyun ketiup angin sampe ke danau. Basah. Baek Hyun dengan segala upayanya nyoba buat ngambil kertas itu lagi. Tapi dia nggak bisa, semakin dia mencoba ngambil suratnya, malah semakin jauh.
Baek Hyun takut semuanya terlambat, dia mencoba dan terus mencoba sampe dia berhasil. Tapi kertasnya sudah basah. Nggak seperti diawal. Walaupun gitu dia berhasil, hampir terlambat.
Dan soundtrack nya itu lhoooo.... bikin suasana tambah mendayu-dayu... :'(
Apalagi habis gitu dia dapet telepon tentang neneknya. Baek Hyun langsung lari sekuat tenaga ke tempat yang dibilang si penelepon. Dan dia melihat neneknya, bersusah payah memindahkan barang-barang dari rumah mereka sebelumnya dan nekat mencari rumah. Mata Baek Hyun melebar dan merah, dia mau nolong neneknya tapi seseorang mencengkram tangannya, itupengacara Seuk Ho. Dan dia bilang
"Kau mau nenekmu melihatmu tidak pakai seragam dan menghancurkan hatinya?"
Saat itu Baek Hyun sudah hampir menangis lagi, neneknya hampir jatuh karena tidak kuat membawa barang itu. Tapi Baek Hyun juga nggak bisa menampakkan dirinya. Dia frsutasi. Apa yang harus dia lakukan?
Hanya ada satu cara, menerima bantuan Seuk Ho. Seuk Ho bilang akan membantunya kan?
Baek Hyun tidak tahan, tanpa bilang apa-apa sebelumnya pada Seuk Ho, dia membantu neneknya yang tampak kaget. Dan bilang, "Kita tidak perlu pindah nek. Ayo kembali ke rumah,"
:")
Besoknya.... batas waktu untuk kelas istimewa berakhir di jam sepuluh. Tapi tetep nggak ada siswa yang mau ikut. Baek Hyun malah masih nggak ada di mejanya dan membuat Hyunjung setengah mati khawatir. Ternyata, sampai guru Han bertanya, nggak ada murid satupun yang angkat tangan untuk pindah ke kelas istimewa.
Sementara itu, pengacara Seuk Ho duduk tenang di kelas istimewa. Menanti jam dinding yang semakin mendekati angka sepuluh. Tapi nggak ada satupun murid yang datang.
Dia mulai was-was. Tapi tetap bersikap tenang dan percaya diri. Guru-guru gembira, karena tahu bahwa nggak akan ada yang namanya kelas istimewa dan itu artinya pengacara Seuk Ho yang sok ngatur itu bakal keluar dari SMA Byung Moon.
Tik... tik... tik...
Di kelas, Pulip diam saja. Pelajaran berganti dengan pelajaran matematika tapi dia mulai menyadari kalo ada yang nggak beres disini. Guru-guru seolah nggak peduli dengan muridnya. Para murid asyik bercanda, dan sebagainya. Perlu waktu bermenit-menit bagi Pulip untuk memutuskan yang terbaik baginya. Sementara itu, jam dinding masih berjalan. Jam sepuluh sudah tinggal beberapa menit lagi.
Dan....
Brak, Pulip berdiri. "Aku ingin transfer ke kelas istimewa Chun Ha!"
Jreng! Jreng! Semua kaget, termasuk Chan Doo dan Bong Gun yang langsung berpandang-pandangan. Teringat pembicaraan mereka di bangku taman waktu itu. Mereka ikut-ikutan berdiri dan mengangguk,
Yap!
Di kelas istimewa, jarum jam sudah menunjukkan jam sepuluh kurang sepuluh menit. Dan Seuk Ho lega karena Pulip, pada akhirnya masuk dengan senyum. Dibelakangnya, mengekor Chan Doo dan Bong Gun.
Jang Mari, sang pimpinan kaget karena ada tiga orang yang hadir. Tapi sesuai perjanjian, kelas istimewa tidak dapat diadakan kalau anak yang hadir kurang dari lima orang. Dan jam sudah kurang satu menit lagi. Tapi....
Begitulah... akhrinya kelas istimewa lengkap jadi 5 :')
Selamat pengacara Seuk Ho... aku turut mengucapkan selamat :')
Hahahahaha..... Dan, apa? Guru Han Soo Jung kalah taruhan! Dia harus jadi asisten kelas khusus! Ahahahaha.... semuanya berakhir bahagia. Menyenangkan!
Tapi tunggu, karena ini, masih episode dua. Masih banyak tantangan yang harus mereka hadapi setelah ini. Dan itu semua.... dimulai dari episode ini XDD Mulai saat ini, mereka berlima,
Hwang Baek Hyun, Kil Pulip, Na Hyunjung, Hong Chan Doo, dan Oh Bong Gun, harus menyatukan tekad mereka,, berjuang!!! Bersama dengan pengacara Kang Seuk Ho dan guru Han Soo Jung!!
Kita beri semangat ke mereka!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 coment:
Aku setujunya Baek Hyun sama Hyun Jung aja deh. Walopun Baek Hyun tidak suka sma Hyun Jung. Tapi aku merasa mreka serasi gitu.
Cantik sama cakep.
Mungkin suatu saat Baek Hyun bakal sadar perasaan Hyun Jung ke dia, ^_^
Smgt bwt Hyun Jung... aku mndukungmu dengan Baek Hyun... Hehehe. ahh... gak sabar baca recap yang episode tiga nih. Kapan Frey?
Posting Komentar
Chingu~~ Leave komen yaaaa.... XD
Semoga dengan itu blog ku jadi makin baek (atas segala kritik maupun pujian *ngarep*)
Hehehe... gomawoyo~~
Arigatou...
Jangan lupa visit ke blog yang lain ya... (kalo sempat)
http://dramasiafrey.blogspot.com
http://pensievenya-frey.blogspot.com (kalo blog yang ini tidak diperuntukkan bagi orang-orang penderita sakit kepala. Soalnya entar sakit kepalanya bisa tambah parah baca tulisanku yang acak-acakan. Hahaha, habis semacama diary pribadi gitu)